Notification

×

Iklan

Iklan

Ngaben di Desa Adat Samplangan Berjalan Khidmat Berkat Sinergi Pengamanan

Minggu, 14 September 2025 | September 14, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-09-14T19:08:46Z


Gianyar – Samplangan, Minggu (14/9/2025)

Suasana haru bercampur khidmat menyelimuti prosesi Pitra Yadnya atau Ngaben yang dilaksanakan di Setra Desa Adat Samplangan, Kelurahan Samplangan, Kecamatan Gianyar. Ratusan warga tumpah ruah hadir memberikan penghormatan terakhir kepada almarhum I Gede Agus Marsandika (33 tahun) dan Wayan Musi (80 tahun), keduanya yang meninggal dunia karena sakit. Sebagai salah satu tradisi luhur umat Hindu, upacara ini berjalan dengan tertib, lancar, dan penuh makna.


Dalam rangkaian upacara tersebut, Babinsa Kelurahan Samplangan Koramil 1616-01/Gianyar, Serka I Komang Yudiartana, hadir bersama Bhabinkamtibmas Samplangan dan bersinergi dengan Pecalang Desa Adat Samplangan. Mereka bahu membahu melaksanakan pengamanan jalannya prosesi sekaligus mengatur arus lalu lintas di sekitar lokasi. Kehadiran Babinsa tidak hanya sebatas menjalankan tugas keamanan, namun juga sebagai wujud nyata kepedulian aparat kewilayahan terhadap warga yang tengah berduka.


Sekitar 200 orang krama adat Samplangan yang hadir pun merasa lebih tenang karena prosesi dapat berlangsung tanpa hambatan. Babinsa bersama unsur pengamanan lainnya dengan sigap mengatur jalur keluar masuk warga, memastikan suasana tetap kondusif, serta memberi rasa aman bagi umat yang sedang khusyuk melaksanakan upacara adat.


Babinsa Serka I Komang Yudiartana menegaskan bahwa keterlibatannya dalam pengamanan prosesi adat ini merupakan bagian dari tugas sekaligus pengabdian seorang prajurit kepada masyarakat.


“Kehadiran kami sebagai Babinsa bukan hanya untuk menjaga keamanan, tetapi juga sebagai bentuk empati dan solidaritas terhadap warga yang sedang berduka. Dengan bersinergi bersama Bhabinkamtibmas dan Pecalang, kami ingin memastikan prosesi Pitra Yadnya berjalan lancar, tertib, dan tetap khidmat,” ungkapnya.


Upacara Pitra Yadnya sendiri bagi umat Hindu di Bali memiliki makna mendalam, yakni sebagai penghormatan terakhir kepada leluhur sekaligus sarana menyucikan roh agar dapat mencapai alam yang lebih baik. Kehadiran aparat keamanan di tengah prosesi adat menjadi salah satu faktor penting agar ritual sakral tersebut terlaksana dengan damai.


Di tempat terpisah, Danramil 1616-01/Gianyar, Lettu Inf Bambang Sutikno, menyampaikan apresiasinya atas dedikasi Babinsa yang selalu hadir mendampingi masyarakat.


“Kami memberikan penghargaan setinggi-tingginya kepada Babinsa yang selalu hadir di tengah masyarakat, termasuk dalam kegiatan adat seperti Pitra Yadnya. Hal ini menunjukkan bahwa TNI bukan hanya menjaga pertahanan negara, tetapi juga hadir sebagai sahabat rakyat, senantiasa bersama dalam suka maupun duka. Kehadiran Babinsa mencerminkan bahwa TNI selalu manunggal dengan rakyat,” tegasnya.


Prosesi Pitra Yadnya di Desa Adat Samplangan pun berakhir dengan lancar, tertib, dan penuh kekhidmatan. Warga merasa terayomi dengan adanya pengamanan terpadu, sementara Babinsa menunjukkan bukti nyata pengabdian dan kedekatannya dengan masyarakat. Kehadiran TNI melalui Babinsa kembali menegaskan bahwa prajurit sejati selalu ada di garda terdepan dalam menjaga keamanan, ketertiban, serta keluhuran adat dan budaya di wilayah binaannya.


(Pendim 1616/Gianyar)