Gianyar – Sukawati, Sabtu (16/8/2025) — Memasuki hari ke-24 pelaksanaan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-125 tahun 2025, semangat gotong royong di Desa Batuan, Kecamatan Sukawati, semakin terasa nyata. Salah satu sasaran utama yang kini tengah berjalan adalah pipanisasi jaringan penyaluran air bersih sepanjang 8 kilometer untuk melayani 8 wilayah banjar — Gerih, Penataran, Bucuan, Penida, Tegeha, Lantangidung, Puaya, dan Jeleka — yang akan mengalirkan air bersih kepada 250 KK atau sekitar 500 jiwa.
Pekerjaan ini bukan sekadar membentangkan pipa, melainkan membuka akses kehidupan yang lebih layak bagi ratusan warga. Di balik kelancaran pelaksanaannya, peran para Kepala Dusun (Kadus) menjadi sangat vital. Mereka adalah penggerak yang memastikan setiap warga di wilayahnya berpartisipasi aktif, sekaligus menjadi penghubung yang memperlancar komunikasi antara Satgas TMMD dan masyarakat.
Kadus Banjar Jeleka, I Made Gunarta, misalnya, setiap hari hadir di lokasi untuk mengawasi jalannya pekerjaan di wilayahnya. “Kami tidak ingin hanya menerima hasil. Warga harus ikut serta, karena ini akan menjadi fasilitas yang kita jaga bersama,” ujarnya sambil mengatur warga yang membantu menggali jalur pipa.
Kadus Banjar Lantangidung, I Made Wiradana, juga menunjukkan kepemimpinan serupa. Ia mengajak warganya bergotong royong membawa material pipa dan membantu penyambungan. “Bila TNI sudah bekerja keras untuk desa kita, sudah sepantasnya kita balas dengan tenaga dan dukungan penuh,” katanya.
Sementara itu, Kadus Banjar Gerih, Wayan Gede Darmayuda, menilai proyek ini sebagai jawaban atas kebutuhan air bersih yang selama ini menjadi tantangan. “Air bersih adalah kebutuhan pokok. Pipanisasi ini akan membawa perubahan besar, terutama di musim kemarau,” ucapnya.
Di lapangan, Dan SSK Lettu Cpl I Nyoman Prajana memimpin pengerjaan dengan disiplin dan keteladanan. Ia berbaur dengan prajurit dan warga, memastikan setiap sambungan pipa rapat dan sesuai standar. “Sinergi dengan para Kadus ini luar biasa. Mereka yang membuat masyarakat tergerak untuk ikut serta dari awal sampai akhir,” ujarnya.
Dansatgas TMMD ke-125, Letkol Kav Rizal Wijaya, S.H., M.I.P., mengapresiasi penuh peran para Kadus. “Tanpa dukungan mereka, pengerahan warga dan kelancaran pekerjaan tidak akan semudah ini. Mereka adalah ujung tombak di wilayah,” tegasnya.
Perbekel Desa Batuan, Ari Anggara, turut memberikan penghargaan kepada semua pihak yang terlibat. “Kerja sama TNI, pemerintah desa, para Kadus, dan masyarakat adalah kunci keberhasilan TMMD ini. Pipanisasi ini akan menjadi warisan untuk generasi berikutnya,” ujarnya.
Hingga hari ke-24, pipanisasi telah mencapai progres signifikan. Pipa-pipa mulai membentang melintasi sawah, kebun, dan pemukiman, mendekatkan harapan akan akses air bersih yang merata. Di balik setiap sambungan pipa, tersimpan kisah kerja keras, kekompakan, dan kepemimpinan para Kadus yang memastikan desanya tidak hanya menerima manfaat, tetapi juga menjadi bagian dari proses pembangunan itu sendiri.
TMMD ke-125 di Desa Batuan sekali lagi membuktikan bahwa ketika TNI dan masyarakat bekerja bersama, ditopang oleh kepemimpinan tokoh lokal yang solid, setiap mimpi pembangunan bisa menjadi kenyataan.
(Pendim 1616/Gianyar)